Qomaruddin.com, SMP Assa’adah – 2 siswi SMP BP Ma’arif NU Assa’adah berhasil meraih Juara Nasional dalam gelaran lomba-lomba yang diadakan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga Gresik (Disparekrafbudpora Gresik) di Museum Sunan Giri pada tangal 16-17 Juli 2022.
Siswi SMP BP Ma’arif NU Assa’adah Bungah, Marwah Naradina Dewi berhasil menyabet Juara II setelah berhasil lolos 10 peserta terbaik menyisihkan ratusan peserta lainnya dalam lomba cipta dan baca puisi tingkat Nasional.
Marwah Naradina Dewi dan ratusan peserta lomba saling bergantian unjuk gigi dihadapan juri membacakan puisi bertemakan “Kota Bandar Grisse” yang mereka ciptakan sendiri.
Dewan juri dalam lomba tersebut adalah Sri Wahyuningsih, Muhammad Dzunnurain, dan Ibu Dewi Musdalifah.
Lomba tersebut diadakan oleh Disparekrafbudpora Gresik dalam rangka memperingati Hari Purbakala Ke-109 tahun 2022 dan sebagai upaya memperkenalkan Museum Sunan Giri kepada masyarakat dan pelajar.
Selain mengadakan lomba cipta dan baca puisi, dalam momentum itu, Disparekrafbudpora Gresik juga menggelar lomba menulis cerita pendek (cerpen).
Siswi SMP BP Ma’arif NU Assa’adah, Fathiyah Firdasari berhasil menyabet juara III nasional lomba menulis cerpen. Fathiyah berhasil lolos setelah masuk dalam 10 terbaik dari ratusan peserta lain.
Dua siswi tersebut mendapatkan suvenir dan uang pembinaan.
Kepala Sekolah SMP BP Ma’arif NU Assa’adah, Nur Hamid merasa bangga dengan prestasi yang diraih oleh 2 Marwah Naradina Dewi dan Fathiyah Firdasari.
“Kami sangat bangga. Sangat menggembirakan. Di awal tahun ajaran baru ini, dalam gelaran lomba kemarin yang diadakan di Gresik, sebagai upaya untuk melestarikan budaya sekaligus memperkenalkan Museum Sunan Giri, dengan persaingan yang ketat, siswi kami mendapat prestasi juara nasional. Mereka sangat antusias untuk ikut,” kata Nur Hamid saat dihubungi tim Qomaruddin Media pada Senin (01/08/2022).
Nur Hamid juga mengatakan akan terus mendukung siswa-siswi SMP BP Ma’arif NU Assa’adah untuk terus mengembangkan bakat dan minatnya dalam berbagai bidang.
“Harapan kami ke depan, supaya muncul juara-juara baru di bidang lainnya. Karena kami kami juga akan terus mendukung siswa-siswi kami untuk mengembangkan bakat-minatnya, baik di tingkat daerah, provinsi maupun di tingkat nasional,” harap Nur Hamid.
Untuk diketahui, Museum Sunan Giri terletak di komplek wisata religi makam Sunan Giri dan menjadi salah satu gaya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun luar negeri.
Nama museum Giri sendiri diberikan untuk mengenang salah satu tokoh Walisongo penyebar Islam di wilayah Gresik dan sekitarnya yakni Sunan Giri yang mampu menjadikan Gresik menjadi sebuah kerajaan Islam Giri Kedaton juga kota bandar dagang dan pusat budaya pesisir hingga kini.
Bambang Suprapto salah satu staff museum Giri mengatakan Museum Giri diresmikan pada 2003 sebagai tempat beberapa peninggalan sejarah dari Sunan Giri saat menyebarkan Islam di Gresik dan sekitarnya.
Tak hanya itu, museum ini juga sekaligus sebagai pengetahuan bagi masyarakat tentang sejarah Islam di kota Gresik.
Kontributor: Emma / Editor: Ipunk.