Qomaruddin.com – Dalam rangka memperkokoh faham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) para siswa menjelang lulus, Madrasah Aliyah (MA) Ma’arif NU Assa’adah mengadakan kegiatan Pondok Aswaja selama dua hari, Selasa-Rabu, 8-9 Mei 2023 di Gedung MA Assa’adah.
Ketua Panitia Pondok Aswaja, Maria Ulfa dalam keterangan wawancaranya pada Qomaruddin Media mengatakan bahwa yang melatarbelakangi MA Assa’adah mengadakan Pondok Aswaja ini adalah sebagai bekal bagi siswa kelas XII yang akan melanjutkan pendidikan di universitas agar mereka tetap berfaham Aswaja dalam menghadapi berbagai aliran dan faham yang akan mereka hadapi nanti.
“Kegiatan Pondok Aswaja ini adalah pemberian bekal pengetahuan Aswaja kepada calon-calon alumni MA Ma’arif NU Assa’adah, jadi (kegiatan ini) diberikan kepada siswa kelas XII sebagai bekal nanti ketika keluar dari MA itu kan otomatis ada di berbagai macam universitas, di universitas itu banyak paham-paham atau aliran-aliran yang radikal, supaya kuat dengan faham Aswaja-nya maka kita bekali pengetahuan tentang ke-Aswaja-an,” tutur Maria.
Kegiatan Pondok Aswaja ini diikuti oleh seluruh siswa MA Assa’adah kelas XII beserta jajaran guru yang ikut mendampingi para siswa dalam mendengarkan materi yang disampaikan oleh narasumber. Para siswa berangkat ke acara ini agar memperkuat dan membentengi diri dari faham dan aliran luar ketika melanjutkan pendidikannya nanti.
“Selain karena kewajiban dari sekolah, saya mengikuti pondok aswaja ini karena setelah ini saya ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan. Di perkuliahan pasti banyak yang berbeda dengan kita. Baik itu aliran, agama, maupun yang lain. Dengan saya mengikuti kegiatan ini, saya banyak mendapat ilmu tentang aswaja sekaligus memperkuat akidah Aswaja al-Nahdiyah saya”, ucap Abiyyah Muhammad, siswa kelas XII MAK-T.
Kepala Madrasah MA Assa’adah, Ismail Khalilur Rahman menyampaikan bahwa melalui pondok Aswaja ini, para siswa mendapatkan materi mengenai Aswaja NU dengan berbagai konteksnya, khususnya terkait dengan kemahasiswaan, Qanun Asasi Aswaja, dan berbagai faham dan aliran di luar Aswaja.
“(Materi) yang disampaikan di Pondok Aswaja salah satunya tentang kemahasiswaan untuk bekal anak dalam bergaul dengan para mahasiswa dan dosen-dosen di luar sana, yang kedua tentang Qanun Asasi Aswaja, dan juga tentang ke-Aswaja-annya yang lebih spesifik, seperti aliran dan faham yang bertentangan di luar sana yang disampaikan agar mereka tidak kaget dan bisa menjaga diri dengan baik,” ujar Ismail.
Untuk diketahui, Pondok Aswaja MA Assa’adah 2023 kali ini dihadiri oleh empat narasumber dengan empat materi yang berbeda. Materi pertama tentang akidah Aswaja NU yang dibuka oleh alumni MA Assa’adah, Dr. Hasan Mahfud.
Kemudian, dilanjutkan dengan materi kedua tentang organisasi dan kemahasiswaan yang juga dibawa oleh alumni MA Assa’adah, Ah. Afrizal Qosim, S.Sos. Kedua materi ini disampaikan pada hari pertama.
Narasumber ketiga, Drs. Mudlofar Usman menyampaikan materi tentang Qanun Asasi NU. Kemudian materi terakhir disampaikan oleh pengasuh Pesantren Qomaruddin, KH. Alauddin yang menutup kegiatan ini dengan materi tentang aliran-aliran keagamaan.
Respon dari peserta atas kegiatan ini juga tergolong positif, sebagaimana yang disampaikan oleh Nur Putri Wulandari kelas XII IPA. Ia merasa acara ini cukup seru dan menarik karena penyampaian oleh pematerinya yang sangat membantunya.
“Seru dan asik, karena pematerinya tidak kaku dan kita sudah kenal. Materi yang disampaikan berdasarkan pengalaman pemateri itu sendiri. Jadi kita merasa sangat terbantu karena tujuan kita yakni untuk mempertahankan aswaja dan menjaga diri agar tidak terjerumus kedalam aliran yang melenceng dari aswaja”, pungkas Putri.
Penulis: Agil Muhammad