Qomaruddin.com — Hanya ada cinta di Mulutan Sampurnan, kata Alex, salah seorang warga Bungah, saat mengikuti acara peringatan Maulid Nabi Muhammad di Langgar Agung, Sampurnan, Bungah pada Selasa (26/09/2023).
Saat itu, ribuan orang, yang terdiri dari santri, alumni, dan warga sekitar memadati komplek Pondok Qomaruddin. Senandung Maulid Syaroful Anam menggema, pelan dan tenang, memecah keheningan malam ke-11 Robiul Awwal.
Kembang sedap malam menghiasi atap-atap langit Langgar Agung. Di luar, rembulan mengusir gelap malam. Cinta hadir. Kesedihan minggat seketika. Rindu akan Kanjeng Nabi Muhammad SAW mewujud dalam nada-nada.
Syair-syair sholawat kerinduan pada Kanjeng Nabi Muhammad SAW dilantunkan; mulai dari Sholawat Assalamualaik, Bi Syahri, Tanaqqol, Wulidal Habib, Badat Lana, Mahalul Qiyam, Fi Hubbi, hingga Ilahi Yaa Karim.
Pemangku Pondok Pesantren Qomaruddin, KH. M. Ala’uddin dalam kesempatan itu mengatakan bahwa malam itu adalah momen yang sangat istimewa karena menunjukkan bukti bahwa kita berbahagia karena kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
“Alhamdulillah, kita semua masih diberi nikmat untuk terus bisa istikamah terus membaca sholawat dan melantunkan sholawat. Dan orang Bungah ini, semangat kalau sholawat. Sampai jam 1 malam pun kuat. Semua masih ikut membaca sholawat meski tengah malam. Itu adalah kedahsyatan sholawat,” kata KH. M. Ala’uddin.
KH. M. Ala’uddin juga menambahkan bahwa sikap bahagia atas kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad SAW adalah keharusan. Tanpa perlu dalil-dalilan. “Cinta itu tidak ada harganya. Cinta ya cinta. Tidak perlu dalil.”
Kala Mahalul Qiyam berkumandang, wangi harum menyeruak ke dalam hati setiap yang hadir. Semua dengan suka cita menyenandungkan sholawat. Kala sholawat Fi Hubbi menggema, hati bergetar, seakan merasa akan ditinggal oleh sesuatu yang sangat kami rindukan.
مَالِىْ حـَبِيْبٌ سِوَى مُحَمَّدْ
خـَيْرُ الرُّسُلِ طَهَ الْمُكَرَّمْ
“Tiada cinta dalam diriku, selain cinta kepada engkau wahai kanjeng Muhammad. Engkau adalah paling mulianya utusan yang dimuliakan.”
Allah, kami semua rindu pada Sang Penerang. Kami semua memanggil Sang Purnana. Duhai, Makluk Paling Mulia, mohonkanlah syafaat untuk kami kepada Allah.
Dan, bagi para alumni yang masih merasa rindu akan suasana Mulutan Sampurnan, dan masih terhalang oleh jarak. Monggo hadirkan presensi jiwa kita secara via online melalui kanal YouTube Pondok Qomaruddin. Kami dari Media Qomaruddin senantiasa berupaya untuk menjembatani raga kita yang terbatas. Gass, Lur.