Qomaruddin.com – Dalam upaya mendorong ciptakan santri kreatif, Pondok Pesantren Qomaruddin dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) gelar Santri Digitalpreneur yang diikuti oleh ratusan santri dari berbagai pondok pesantren di sekitar Kabupaten Gresik, Selasa (09/07/2024).
Dalam acara Ceremony Pembukaan yang digelar di Kompleks Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin (YPP Qomaruddin), Mas Mentri Sandiaga Uno hadir secara virtual dan memberikan beberapa motivasi dan dorongan kepada santri untuk menjadi santri kreatif dan berkualitas. Acara pembukaan Santri Digitalpreneur terlihat semarak dan meriah, dengan dihadiri langsung Pemangku Pondok Pesantren Qomaruddin KH. M. Alauddin, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Jajaran Forkopimcam Bungah, Kepala Desa Bungah Subakir, jajaran pengurus YPP Qomaruddin, serta para tamu undangan lainnya.
Dalam pemaparannya, Sandiaga Uno mengatakan bahwa hampir semua lini kini sangat membutuhkan kehadiran konten digital dengan berbagai macam tujuan, termasuk memasarkan produk secara global, hingga metode dakwah Islam yang mulai marak dengan beberapa influencer islami seperti Habib Ja’far, Habib Sahil, dan sebagainya.
“Mari kita harapkan bukan menjadi penonton tapi menjadi pemain. Menjadi konten kreator sekarang ini membuka peluang,” tuturnya.
Selain itu, Sandiaga Uno mengapresiasi Pondok Pesantren Qomaruddin yang terus berkembang dan menggiatkan UMKM dari para santri. Saking takjubnya, Hingga Sandiaga Uno memesan ratusan kopiah atau songkok Wonderfull Indonesia yang merupakan produk dari Pondok Pesantren Qomaruddin.
“Saya sangat mengapresiasi Pondok Pesantren Qomaruddin yang menjadi lembaga pendidikan sejak 1747, selain itu juga telah memberdayakan para santri dan masyarakat. Malah telah memproduksi kopiah yang ada logo Wonderful Indonesia. Saya mau pesan, yang nanti akan dibayarkan oleh Pak Iman,” kata Sandiaga Uno.
Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua YPP Qomaruddin, KH. Ir. Abdul Qodir sangat mengapresiasi Kemenparekraf atas dukungannya dalam membantu mengembangkan Santri Digitalpreneur di Pondok Qomaruddin. Ia menilai kegiatan ini sangat penting bagi para santri, karena era digital akan menjadi media dakwah di zaman sekarang.
“Dulu Wali Songo memanfaatkan apa yang viral pada saat itu. Pada saat itu ada tembang-tembang, ada wayang-wayang untuk dimanfaatkan sebagai media dakwah. Nah, sekarang apa yang viral, sudah berubah ada video short, ada tiktok, ada IG, dan semacamnya. Kita semua bisa memanfaatkan itu sebagai media dakwah kita untuk saat ini. Karena digital ini merupakan suatu keniscayaan kita tidak mungkin menghindari hal tersebut,” tutur sosok yang kerap disapa Pak Anang tersebut, sambil berharap acara ini kelak akan dapat menggerakkan ekonomi kreatif Pondok Pesantren Qomaruddin.
Pada gilirannya, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah turut mengapresiasi Pondok Pesantren Qomaruddin yang terus mendukung program Nawa Karsa dari Pemerintah Kabupaten Gresik. Menurutnya, Gresik mempunyai program yang bernama Gresik Jagoan yang di dalamnya diisi oleh para entrepreneur, termasuk para santri.
“Semoga dengan adanya program pelatihan Santri Digitalpreneur bisa menciptakan Santri yang berkualitas dan menjadi Santri Unggulan di wilayah Gresik,” harapnya.
Setelah sambutan-sambutan, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi Collaborative Sharing Session yang dimoderatori oleh Mas Endra dari Kemenparekraf, dengan 3 pemateri yaitu: Mahfudh Syarif, Gus Miftahul Huda, CEO Salaf Pesantren, dan Tri Mulyono selaku Pimpinan News Jatim Network.
Santri Digitalpreneur Indonesia merupakan wadah pelatihan dan peningkatan kapasitas santri dan generasi milenial dalam menghadapi tantangan industri digital kreatif, dengan tujuan mencetak santri yang berkarakter kuat dan berintegritas dalam berkarya, memberdayakan santri unggulan agar kompetitif di industri kreatif dan digital, serta menjadikan santri modern yang tetap mengutamakan akhlakul karimah.
Setelah Collaborative Sharing Session, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Habib Sahil. Untuk diketahui, acara Santri Digitalpreneur ini akan digelar selama 4 hari (9-12 Juli 2024) diikuti oleh 10 pesantren di wilayah Gresik dan sekitarnya, masing-masing pesantren mengirim 5 perwakilan untuk mengikuti pelatihan.