Qomaruddin.com – SMK Assa’adah mendapat gelar sekolah Adiwiyata Mandiri 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Pemberian gelar dilakukan KLHK dalam acara “Penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional tahun 2024” pada tanggal 2 Oktober 2024 di Auditorium Dr. Ir. Soejarwo Gedung Manggala Wanabakti Jakarta.
Penghargaan Adiwiyata merupakan bentuk apresiasi atas komitmen dan upaya berkelanjutan sekolah dalam mewujudkan penerapan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah ( PBLHS).
Penghargaan itu diterima langsung oleh Kepala Sekolah SMK Assa’adah Dra. Sumiati. Menurutnya, pencapaian ini adalah buah hasil kerja keras semua stakeholder sekolah. “Butuh semangat, kerjasama ditunjang dengan kemauan keras untuk menjadi sekolah adiwiyata,” tuturnya.
Selain itu, Dra. Sumiati menjelaskan bahwa SMK Assa’adah sejauh ini telah berupaya melakukan pelestarian lingkungan di sekitar sekolah, diantaranya: 1) selalu menjaga kebersihan kelas, lingkungan sekolah; 2) selalu komitmen dalam; 3) selalu merawat tanaman yang ada; 4) Selalu berupaya untuk hemat air, listrik; 5) Selalu menanamkan budaya buang sampah dan cara mengelolah pusampah ke anak didik untuk menjaga lingkungan; dan 6) Selalu ber kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan sekitar lingkungan hidup.
“Harapan kami, semoga setap bisa istiqomah dan menjalankan dan menanamkan trus kepada anak didik secara trus menerus ke generasi selanjutnya. dan dan dapat mempertahankan untuk merawat lingkungan,” imbuhnya.
Menurut keterangan pers KLHK, Dalam acara Anugerah itu dihadiri oleh Kepala BP2SDM KLHK Bapak Ade Palguna Ruteka dan Kepala Pusat Pengembangan Generasi LHK ibu Luckmini Purwandari serta dihadiri oleh kepala sekolah dan kepala dinas lingkungan hidup dari berbagai daerah di Indonesia yang berhasil mengantarkan sekolah-sekolah di wilayah mereka menjadi Sekolah Adiwiyata.
Dalam sambutannya, Wamen Alue Dohong mengatakan bahwa di tengah tantangan pengelolaan lingkungan hidup yang semakin kompleks, pendidikan lingkungan di sekolah memiliki peran yang sangat krusial. Pendidikan lingkungan tidak hanya sebatas memberikan pengetahuan tentang isu-isu lingkungan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran, sikap peduli, dan keterampilan serta perilaku yang merupakan tindakan nyata dalam menjaga lingkungan.
“Dengan membekali siswa dengan pemahaman yang komprehensif tentang lingkungan, kita dapat menciptakan kader adiwiyata yang akan menjadi agen perubahan untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan,” katanya.
Penghargaan Adiwiyata tahun ini dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu Penghargaan Adiwiyata Kabupaten/Kota yang diberikan oleh Bupati atau Walikota, Penghargaan Adiwiyata Provinsi yang diberikan oleh Gubernur, dan Penghargaan Adiwiyata Nasional dan Adiwiyata Mandiri yang diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ade Palguna menekankan bahwa tindakan menjaga lingkungan hidup harus memiliki dampak jangka panjang.
“Kami berharap program ini tidak hanya memberikan dampak di sekolah, tetapi juga memberikan imbas yang positif bagi masyarakat sekitar, sehingga lingkungan hidup kita tetap lestari,” ujarnya.