Qomaruddin.com – Seminar Nasional “Positioning dan Strategi Tranformasi NU dalam Dinamika Milenial” yang dilaksanakan pada Ahad, 01 Desember 2019 di Aula Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah Gresik menghadirkan dua pembicara: KH. Yahya Cholil Staquf (Katib ‘Aam PBNU), Dr. Abdul Gaffar Karim (Pakar Politik UGM).
Seminar ini diselenggarakan atas kerjasama antara IKBAL MADAH dengan IAI Qomaruddin. Ini merupakan seminar yang diselenggarakan guna menemukan titik temu antara zaman milenial dan strategi perubahan yang seharusnya digerakkan oleh Nahdlatul Ulama.
NU dalam kaitan ini, mencoba menaungi geliat milenial, baik sebagai zaman ataupun generasi. Kerja ini menyangkut tanggung jawab NU dalam beberapa hal, seperti pemahaman keislaman, ideologi keagamaan, kemasyarakatan dan kerja-kerja pemberdayaan.
Selain itu, nafas jama’ah yang dinilai sanggup mempertebal persaudaraan antar sesama menjadi kata kunci yang juga patut diperjuangkan. Perjuangan itu dilakukan melalui pengarus-utamaan narasi moderat yang menjadi ciri khas dakwah Nahdlatul Ulama di lingkaran kultural maupun struktural.
Sebagai garda bangsa, NU mempunyai posisi dan peran signifikan dalam memberikan rekomendasi kerja-kerja pemberdayaan bagi kesejahteraan umat dan bangsa Indonesia. Dari seminar ini diharapkan audiens sanggup menyerap materi dalam proses pembelajaran diri dan memberdayakan secara kelembagaan.
Karena itu, NU dalam dinamika milenial kini, mempunyai tanggung jawab besar dalam menjaga stabilitas moral dalam nuansa eksistensi milenial. Meski milenial diidentifikasi mempunyai karakteristik sebagai konsumer aktif, digital native (Net Geners) dan apatis terhadap politik, bukan tidak mungkin kerja-kerja pemberdayaan bisa lebih digiatkan dengan ide-ide baru yang progresif dan inovatif. Dalam kinerja apapun, sebagai penentu wajah Indonesia di masa depan, peran milenial sangat diperhitungkan.
Seminar ini diikuti lebih dari 400 peserta dari berbagai kalangan, terutama mahasiswa dan beberapa stakeholders NU di tingkat kabupaten.