Qomaruddin.com – Pondok Pesantren Qomaruddin menggelar khataman dan tahlil putra untuk memperingati haul Mbah Qomaruddin ke-265 di Langgar Agung Sampurnan Bungah Gresik pada Senin, 11 Juli 2022.
Rangkaian Haul dimulai dengan khataman pada pagi hari dengan diikuti sekitar 30-an orang. Khataman dilangsungkan di Masjid Kanugrahan di sebelah utara makam Mbah Qomaruddin dan Nyai Hafshoh. Selain khataman, beberapa warga terlihat nyekar ke makam dan mengirimkan doa.
Bakda zuhur, acara haul dimulai dengan diikuti ratusan tamu undangan. Pemangku Pondok Pesantren Qomaruddin, K.H. Iklil Sholeh menghaturkan banyak terima kasih atas “kerawuhan” para tamu undangan yang telah sudi menyempatkan waktunya untuk memperingati dan mengirimkan doa kepada Mbah K.H. Qomaruddin dan para muassis pondok.
Acara haul diawali dengan pembacaan Surat al-Ikhlāṣ seraya menunggu kedatangan sebagian besar tamu undangan. Diikuti oleh ratusan orang, acara ini bertujuan untuk mengirimkan doa kepada para sesepuh, orang tua, dan kiai.
“Haul ini merupakan bakti kita pada sesepuh, birru-l-‘ādat Wa-l-ummahāt. Haul ini juga berarti mengirimkan doa ke Mbah kita, Mbah Qomaruddin. Kita melaksanakan sunnah para orang tua kita. Kita meneruskan, menyambung apa yang sudah disambung para orang tua kita, dan meneruskan sunnah itu termasuk birrul walidain,” kata K.H. Iklil Sholeh dalam sambutannya.
Sementara itu, dalam pembacaan manaqib singkat Mbah Qomaruddin, Ahmad Isa menyampaikan bahwa K.H. Qomaruddin lahir sekitar tahun 1673 di Desa Seluke, Bonang, sebuah daerah di Kabupaten Rembang sekarang. Hal itu didasarkan pada data tulisan K.H. Abdurrahman bin Abdussalam, yang merupakan saduran dari cerita Nyai Basyir yang mendapat cerita dari Nyai Qomaruddin.
“Pada sekitar tahun 1705, saat K.H. Qomaruddin berumur 20-an, beliau mondok di Ponorogo. Di Ponorogo saat itu ada 2 pondok tua: Pertama, Kiai Donopuro. Kedua, Pondok cucunya, Kiai Hasan Besari,” tutur Ahmad Isa.
Ahmad Isa juga menuturkan bahwa Mbah K.H. Qomaruddin merupakan sosok yang memegang teguh janjinya. Hal itu dibuktikan dengan kesediaan Mbah K.H. Qomaruddin untuk pergi ke tanah Gresik memenuhi panggilan Tumenggung Tirtorejo, sebagaimana janji yang Mbah K.H. Qomaruddin katakan sewaktu nyantri di Ponorogo.
“Mbah Qomaruddin mendirikan pondok di Kanugrahan (Lamongan .red). Setelah Mbah Qomaruddin 30 tahun di Kanugrahan, Tumenggung Tirtareja diangkat menjadi bupati (Gresik .red). Dan karena beliau (Mbah Qomaruddin .red) berjanji, ‘kalau Tirtorejo jadi Bupati, maka Mbah Qomaruddin harus pindah ke tanah Gresik,’” tutur Ahmad Isa. Mbah Qomaruddin pun pergi ke tanah Gresik untuk menunaikan janjinya.
Sementara itu, pembacaan tahil dipimpin oleh Kiai Muhsi dari Pondok Pesantren Al-Karimi. Untuk doa, dibacakan oleh K.H. Ainur Rofiq (Manyar), K.H. Ismail bin Kiai Nafiq, Kiai Masruh bin Abu Naim (Leran).
Rangkaian acara Haul Mbah Qomaruddin ke-256 akan dilanjutkan dengan khataman dan tahlil putri yang akan dilaksanakan pada Selasa, 12 Juli 2022, di Langgar Agung. Hadir juga dalam haul tersebut Pemangku Pondok Pesantren Al-Islah Bungah, K.H. Ahmad Thohawi Hadin, Ketua Pondok Pesantren Qomaruddin K.H. Ala’uddin, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin, K.H. Nawawi.
Alhamdulillah….. saget rawuh hurmat haul mbah Qomaruddin