Qomaruddin.com — Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) blusukan ke Pondok Pesantren Qomaruddin dan sekitaran Sampurnan pada Jumat (06/10/2023) berburu manuskrip Pondok Pesantren Qomaruddin. Kunjungan itu juga dilakukan sebagai persiapan penandatanganan kerja sama BRIN dengan Universitas Qomaruddin yang akan dihelat besok Sabtu (07/10/2023).
Salah satu peneliti dari Pusat Riset Manuskrip Literatur dan Tradisi Lisan BRIN, Agus Iswanto pertama kali melakukan kunjungan ke Ketua YPP Qomaruddin, KH. M. Nawawi. Kunjungan itu didampingi oleh Tim Manuskrip Mahad Al-Jamiah Universitas Qomaruddin, serta Gus Wasil Amin.
Dalam kunjungan itu, KH. M. Nawawi sangat mengapresiasi BRIN atas upayanya dalam mendorong digitalisasi manuskrip di Qomaruddin. Pihaknya juga berharap agar kerjasama BRIN dan Qomaruddin bisa terus dilakukan. “Tidak hanya kali ini. Juga mungkin kerjasama-kerjasama yang lain,” harap KH. Nawawi.
Setelah mengunjungi kediaman KH. M. Nawawi, BRIN dan kawan-kawan Ma’had Al-Jamiah serta Ki Wasil Amin melanjutkan blusukan ke kediaman Kiai Abdul Hamid bin Abdurrahman (kediaman Nur Syahid) untuk mulai melihat puluhan manuskrip yang rencananya akan digitalisasi.
Agus menilai bahwa Pondok pesantren Qomaruddin sangat kaya akan manuskrip yang bernilai. Menurutnya, manuskrip-manuskrip yang tersimpan di Qomaruddin tidak hanya yang bernuansa islami saja. “Ada yang politik juga, sejarah, catatan-catatan peristiwa dan yang lain. Sangat kaya,” tutur sosok yang dulu juga pernah melakukan digitalisasi manuskrip di Qomaruddin.
Untuk diketahui, hingga kini ratusan manuskrip Pondok Pesantren Qomaruddin sudah didigitalisasi. Pada September 2022, Tim Nahdhatut Turots menyambangi Pondok Pesantren Qomaruddin dan melakukan digitalisasi sekitar 150 manuskrip. Di tahun sebelumnya, April 2021, Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia (DREAMSEA) juga telah melakukan digitalisasi manuskrip Pondok Pesantren Qomaruddin. Pondok Pesantren Qomaruddin juga telah mendapatkan bantuan sekitar 100 portable atau pelindung manuskrip dari Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Gresik beberapa waktu lalu.
“Harapannya, Qomaruddin ke depan punya tim sendiri untuk mengelola dan mengkaji manuskrip ini. Syukur-syukur ada tempat terpusat, museum atau gedung. Jadi tidak lagi terpencar-pencar,” kata Agus Iswanto yang juga merupakan Academic Expert DREAMSEA pada 2021 lalu.
1 thought on “Jelang Penandatanganan Kerjasama, BRIN Blusukan ke Pondok Pesantren Qomaruddin Berburu Manuskrip”