Qomaruddin.com — 3 unit jenjang SLTP dari Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin (YPP. Qomaruddin) melakukan aksi deklarasi bersama untuk berkomitmen dalam menciptakan sekolah ramah anak pada Senin, 2 Oktober 2023.
Digelar di Aula YPP. Qomaruddin, deklarasi itu dilakukan oleh unit SMP BP Ma’arif NU Assa’adah, MTs Ma’arif NU Assa’adah I, dan MTS Ma’arif NU Assa’adah II. Kepala sekolah/madrasah, guru, dan staf dari tiga unit tersebut secara bersama mengikrarkan 8 komitmen untuk mewujudkan Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA).
Pembacaan ikrar tersebut disaksikan secara langsung oleh Kepala Kemenag Gresik Moh. Ersat, Kepala Dinas Pendidikan Gresik Hariyanto, Kepala Dinas KBP3A Gresik Titik Ernawati, Pemangku Pondok Pesantren Qomaruddin KH. Ala’uddin, dan Ketua YPP. Qomaruddin KH. M. Nawawi.
Selaras dengan hal tersebut, menurut KH. M. Nawawi, Pondok Pesantren Qomaruddin sebelumnya juga telah mendapatkan SK dari Kemenag Gresik sebagai Pondok Pesantren Layak Anak. Oleh sebab itu, unit-unit di bawah YPP. Qomaruddin juga secara tertib telah mendapatkan SK tersebut, bukan hanya dari SMP, MTS I, dan MTS II saja. Kegiatan deklarasi tersebut selanjutnya dilanjutkan dengan gelaran workshop yang diisi oleh narasumber berkaliber nasional, Bekti Prastiyani.
“Pondok Pesantren Qomaruddin ingin seluruh aktivitas pendampingan pada anak supaya dirasa nyaman dan anak-anak senang … Jadi, ini adalah pembuktian bahwa YPP. Qomaruddin adalah sekolah layak Anak,” tutur KH. M. Nawawi kepada Qomaruddin Media.
KH. M. Nawawi juga menegaskan pentingnya acara tersebut, karena dalam gelaran itu nantinya para guru akan mendapatkan bimbingan serta teknis untuk mewujudkan sekolah ramah anak langsung dari ahlinya. “Sehingga, program sekolah ramah ini akan berjalan dengan baik.”
“Pada intinya, kita ditantang untuk menjadi teladan yang baik bagi anak-anak kita semua. Karena dari teladan yang baik ini, insyaallah anak-anak akan bisa kita ajak menjadi baik,” tambah KH. M. Nawawi.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Gresik, Hariyanto mengapresisi YPP. Qomaruddin karena telah berkomitmen untuk mewujudkan SRA. Ia berpesan bahwa ketika ada di lapangan, lalu kita melihat anak-anak itu berperilaku tidak baik, jangan sampai kita melakukan kekerasan.
“Workshop ini sangat luar biasa. Saya sebagai Kepala Dinas Pendidikan Gresik, mengucapkan terimakasih kepada kepala sekolah dan panitia atas terselenggaranya acara ini,” kata Hariyanto.
Pada gilirannya, Titik Ernawati mengatakan bahwa anak-anak wajib dilindungi dan dipenuhi hak-haknya oleh negara, sesuai dengan amanat UUD 1945. Pemenuhan itu salah satunya SRA.
“Saya sangat mendukung SRA di 3 unit ini, SMP Assa’adah, MTS Assa’adah I, MTS Assa’adah II. Bukan karena kasus viral, tapi jauh dari itu, Pak Bupati dan Bu Wabup juga sudah menggalakkan gerakan SRA jauh sebelum itu. Di tahun 2024, kami berkomitmen buntuk meningkatkan predikat tingkat utama,” tutur Titik Ernawati.
“Anak-anak adalah aset bangsa. Yang meneruskan cita-cita perjuangan bangsa. Jadi harus kita lindungi dari kekerasan, intoleransi, dan bentuk kekerasan lainnya,” tambah Titik.
Untuk diketahui, acara workshop tersebut akan diselenggarakan sampai pada hari Selasa, 3 Oktober 2023. Beberapa materi yang akan disampaikan dalam workshop tersebut antara lain: di hari pertama mencakup: Kebijakan SRA, Konvensi Hak Anak, Implementasi SRA. Di hari kedua mencakup: Disiplin Ramah Anak, Lembaga Perlindungan Khusus Ramah Anak (LPKRA), dan Standarisasi SRA dan LPKRA.