Qomaruddin.com — SMA Assa’adah sukses menggelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Minggu (24/11/2024) dalam upaya menumbuhkan karakter bangsa dan mencetak Generasi Ulul Albab.
Berlangsung meriah di Halaman SMA Assa’adah, Gelar Karya ini tak hanya menampilkan beragam pertunjukan budaya, tapi juga bermacam-macam produk kreativitas. Tidak hanya dimeriahkan oleh para siswa dari kelas X hingga XII, pada Gelar Karya ini para guru juga ikut andil menghadirkan pertunjukan budaya.
Mengusung tema “Menumbuhkan Karakter Bangsa”, acara ini merupakan implementasi dari Kurikulum Merdeka bagi para peserta didik, mulai dari kelas X-XIII dalam co-kulikuler Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tahun pelajaran 2024-2025.
Kepala sekolah SMA Assa’adah, Muslihah menjelaskan bahwa Gelar Karya itu pada dasarnya sudah dilakukan setiap pekan, yaitu pada hari Sabtu, yang dikemas dalam kegiatan Performance Week. Kegiatan itu bertujuan untuk memberikan apresiasi atas kreativitas para peserta didik.
“[Kegiatan itu] … memberi kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari tema-tema atau isu penting, sehingga nanti para peserta didik dapat mengatasi isu penting itu dalam kegiatan sehari-hari,” tuturnya dalam sambutan pembuka acara. Muslihah berharap kegiatan itu akan mengeluarkan bakat dan minat para siswa.
Lebih lanjut, Muslihah juga menjelaskan Gelar Karya itu menjadi ajang eksplorasi semua kegiatan yang dilakukan SMA Assa’adah pada saat pembelajaran P5. Karena itu, terdapat beberapa subtema yang menjadi dasar Gelar Karya. Beberapa tema tersebut di antaranya adalah kearifan lokal yang diambil kelas X, di mana para siswa kelas X mengeksplorasi budaya khas Pondok Pesantren Qomaruddin, misalnya bubur harisah, Ishari, haul, dll. “Insyaallah para siswa sudah bisa menjelaskan kearifan lokal yang ada di Pondok Pesantren Qomaruddin,” tutur Muslihah.
Subtema lainnya adalah hidup berkelanjutan, di mana para peserta didik menampilkan produk eco-printing. Ada juga subtema Bhineka tinggal Ika, yang menunjukkan permainan-permainan tradisional. Jadi tidak harus memunculkan produk. Ada juga yang mengusung subtema Pesta Demokrasi. Lalu ada juga yang mengangkat tema Rekayasa dan teknologi, yang memamerkan produk-produk teknologi.
Namun, Muslihah menegaskan bahwa “P5 tidak harus memunculkan produk. Yang penting adalah menumbuhkan jiwa Profil Pelajar Pancasila,” tegas Muslihah.
Karena itu, di Gelar Karya tersebut juga terdapat stand-stand di sekitar Halaman SMA Assa’adah. Masing-masing dari 27 stand yang ada menampilkan beragam kreativitas yang sudah dipelajari peserta didik dalam P5.
“Terima kasih kepada segenap panitia yang telah ikut serta dalam melaksanakan, terumata bapak Ibu guru P5,” ucap Muslihah.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin, Abdul Qodir mengapresiasi Gelar Karya SMA Assa’adah tersebut dan menyebut bahwa kegiatan itu adalah kegiatan yang positif karena dapat meningkatkan soft skill dari peserta didik. Selain itu, kegiatan ini juga sesuai dengan visi dan misi YPP Qomaruddin, yaitu mencetak Generasi Ulul Albab berkarakter pesantren.
“Harapannya, kegiatan ini dapat menumbuhkan Generasi Ulul Albab, yang terampil dalam olah pikir dan olah zikir. Karakter Pesantren yang diinginkan ujungnya adalah ‘rabbana ma kholaqta hadza bathila’,” jelas sosok yang kerap disapa Pak Anang itu, yang artinya peserta didik menyadari, mempunyai kesadaran spiritual bahwa apa yang diciptakan oleh Allah ini tidak ada yang sia-sia.
Selain diikuti seluruh stakeholder SMA Assa’adah, kegiatan itu juga mengundang Kepala Sekolah/Madrasah di sekitar SMA Assa’adah dan beberapa murid SMP. Hadir juga dalam kegiatan tersebut, Pemangku Pondok Pesantren Qomaruddin, KH. M. Ala’uddin, yang sekaligus membacakan doa sebelum penampilan-penampilan dimulai