Qomaruddin.com – Dengan tetap mematuhi protokol Kesehatan, acara koordinasi Ikatan Keluarga Besar Alumni (IKBAL) Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin bersama Ikbal Surabaya-Sidoarjo berlangsung dengan hangat dan penuh kekeluargaan.
Acara ini merupakan rangkaian dari program silaturrahim pengurus Ikbal Pusat Qomaruddin ke daerah-daerah. Selain untuk memperkuat jejaring alumni, acara yang berlangsung di kediaman H. Hasbullah, Dupak Jaya Gang 5 No. 39 ini sekaligus bertujuan untuk membentuk kembali kepengurusan Ikbal Surabaya-Sidoarjo yang dulu sempat eksis.
Dimulai dengan berkirim doa kepada para sesepuh, acara dilanjutkan dengan perkenalan antar alumni sekaligus dengar pendapat dan sharing. “Monggo kita bersama-sama memperkenalkan dan menggali potensi-potensi alumni yang ada di Surabaya-Sidoarjo ini. Bagaimanapun, acara seperti ini saya yakin akan memberikan manfaat yang luar biasa, tidak hanya untuk Ikbal dan pondok kita, tetapi juga dapat bermanfaat bagi penguatan dan kesejahteraan alumni” tangkas Gus Syamsud Dhuha mengawali.
Acara sharing alumni pada pertemuan ini dipimpin langsung oleh katib suriah Ikbal Qomaruddin, Bapak H. Nur Kholis. Dengan semangat ia menyatakan: “Ada beberapa Korcam di Gresik dan Korda di Lamongan yang telah membentuk kepengurusan Alumni. Harapannya kita dapat menyambung silaturrahim antar alumni dan dapat terbentuk kepengurusan yang ada di Surabaya. Kami butuh bantuan dari bapak-bapak semua untuk kembali merangkul dan merangkai kepingan-kepingan alumni yang tersebar dan penuh dengan potensi ini.”
Beragam tanggapan positif mengalir deras dari para alumni yang hadir pada malam itu. Cak Yusuf, alumni sekaligus redaktur Majalah Aula PWNU dengan tegas menyatakan: “Jaringan angkatan sebenarnya sudah ada, setidaknya di Group WA. Kita tinggal memperkuat dengan Agenda-agenda yang lebih gebyar dan semarak lagi. Relasi-relasi kita harus dimaksimalkan untuk mensukseskan ini. Saya sangat yakin jika kita serius, apa yang kita obrolkan dan cita-citakan pada malam ini dapat tercapai dengan baik”
“Saya sungguh sangat menunggu momentum seperti ini. Harapan saya, para alumni Qomaruddin ketika di perguruan tinggi bisa terjaring dengan baik. Mereka-mereka inilah yang nanti akan berkontribusi dan memberikan sumbangan pemikiran untuk kemajuan Lembaga juga. Sehingga, bagi para alumni sebaiknya juga mengirim putera-puterinya ke pondok. Saya yakin kualitas pondok pesantren Qomaruddin masih tetap bersaing.” Pak Imam Syafi’I, alumni dan Dosen UIN Sunan Ampel menambahi.
Pesan mendalam sekaligus api semangat disampaikan oleh Pak Mahsun, Dosen Universitas Surabaya sekaligus alumni tahun 1989, tertua yang hadir malam itu, “Alumni harus memikirkan perkembangan dan kemajuan pondok pesantren sekaligus lembaga-lembaga yang ada di Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin ini. Pondok kita sebagai pondok tertua semestinya bisalah untuk bangkit dan melejit. Mari, kita rapatkan barisan. Alumni dan potensi kita melimpah insya Allah.”
Diskusi pada malam itu mengalir dengan pembahasan mengenai amaliyah-amaliyah yang ada di Pondok Pesantren Qomaruddin, dari wirid ba’da subuh, shalawat khas Sampurnan, hingga Ratib al-Haddad.
Harapan agar amaliyah-amaliyah ini terbukukan secara formal baik dari aspek sanad historis maupun aspek amaliyah normatif menjadi isu sekaligus wacana yang mengemuka. Ke depan, Ikbal Qomaruddin diharapkan menjadi salah satu jalan untuk menyampaikan dan memohon izin ke keluarga ndalem untuk merealisasikan harapan tersebut. [HM]